Stroke ringan tidak bisa bicara. Penyakit stroke terjadi saat pasokan darah yang dibutuhkan tidak disupplay dengan tepat alias berkurang.

Akibatnya, terjadi penyumbatan hingga pecahnya pembuluh darah. Tentu, kondisi ini cukup menimbulkan resiko besar dan adanya gangguan pada fungsi tubuh. Dan salah satunya adalah terjadi kesulitan bicara atau biasa disebut dengnan disartria. Stroke ringan tidak bisa bicara merupakan salah satu efek dari penyumbatan darah di otak.
Table of Contents
Stroke Ringan Tidak bisa Bicara (disatria)
Adapun yang dimaksud dengan disartria adalah kelainan yang terjadi pada sistem saraf sehingga otot yang berfungsi untuk berbicara menjadi terganggu. Sudah pasti, si penderita akan mengalami kesulitan bicara yang disertai dengan tanda tanda sebagai berikut :
- Suara menjadi serak atau sengau.
- Nada bicara terkesan monoton.
- Irama berbicara yang kurang jelas.
- Berbicara terlalu cepat atau bahkan berbicara dengan lambat.
- Tidak bisa berbicara dengan volume keras, atau malah berbicara dengan volume terlalu pelan.
- Bicara cadel.
- Kesulitan menggerakkan lidah atau otot-otot wajah
- Kesulitan menelan (disfagia), yang membuat air liur keluar secara tidak terkontrol.
Mengapa hal diatas bisa terjadi? Kita tahu bahwa sebagian besar fungsi tubuh diatur sepenuhnya oleh otak termasuk kemampuan seseorang untuk berbicara. Itulah sebabnya, mereka yang mengalami stroke sangat berpotensial mengalami kesulitan berbicara atau disartria. Yang ditandai dengan sulitnya mengontrol otot bicara dikarenakan pada bagian otak yang mengontrol pergerakan tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Meski sulit untuk berbicara, akan tetapi si penderita masih tetap memahami pembicaraan atau bahkan menulis dan membaca. Dan berita baiknya, stroke ringan tidak bisa bicara ternyata bisa diperbaiki dengan cara terapi wicara dan melakukan olahraga.
Kedua jenis pengobatan ini dipercaya mampu mengobati efek samping dari stroke ringan dikarenakan selain si penderita sulit untuk berbicara maka besar kemungkinan juga sulit menelan. Hal ini disebabkan otot yang menggerakkan fungsi tersebut tidak berjalan dengan optimal.
Cara Terapi Stroke Ringan
Berikut ini beberapa terapi wicara yang bisa Anda terapkan pada si penderita seperti :
Mengajak Berbicara
Tetap mengajak si penderita untuk selalu berkomunikasi bahkan Anda harus aktif untuk mengajaknya berbicara soal apapun.
Mengajukan beberapa pertanyaan pun adalah salah satu terapi bicara yang bisa dilakukan. Jika si penderita hanya menjawab dengan anggukan atau menggeleng maka ajaklah dengan lembut untuk diucapkan lewat beberapa kalimat meski satu kata sekalipun.
Dukungan Positif
Beri dukungan positif dengan merespon segala perubahan yang terjadi termasuk saat si penderita mampu mengucapkan satu kalimat saja. Dengan demikian, mental si penderita merasa tinggi dan percaya diri mereka juga bangkit.
Beri hiburan yang menyenangkan seperti mengajak nonton acara favoritnya di TV maupun di media lain. Kemudian, sesekali pancinglah percakapan dengan si penderita agar terjadi komunikasi. Begitu juga dengan mengajaknya jalan jalan santai yang merupakan kegiatan menyenangkan buat si penderita. Yang penting, ia merasa bahwa tidak sendirian menghadapi penyakit yang sedang dialaminya.
Jika hal diatas dirasa kurang cukup maka Anda bisa menggunakan bantuan terapi bicara untuk mempercepat proses pemulihan bicara. Cukup banyak jasa terapi wicara yang bisa ditemukan dengan mudah khususnya menggunakan media online. Adapun layanan yang diberikan ini memang ditangani secara langsung oleh terapi profesional dan sudah berpengalaman.
Demikianlah penjelasan singkat mengenai stroke ringan tidak bisa bicara serta bagaimana mengatasinya. Yang penting, dampingi terus penderita stroke ringan dalam menghadapi semuanya agar proses penyembuhan cepat terjadi. Serta jangan lupakan mengubah gaya hidup serta mengatur pola makan yang sehat.
Stroke Ringan Apa Bisa Sembuh
Sembuh atau tidaknya stroke ringan tergantung dari kondisi fisik yang bersangkutan dan bagaimana perawatannya setelah terjadi. Tadi sudah disebutkan bahwa dengan melakukan terapi itu akan sangat membantu, tentu dengan mengubah pola makan yang sehat.

Testimoni ini dari pasien yang mengalami stroke dimana dalam satu minggu terkena stroke sampai 2kali. Itu bisa saja terjadi dan kalau penanganannya tidak tepat, akibatnya juga bisa fatal. Sampai sempat tidak sadarkan diri, tidak bisa menggerakkan tangan dan kaki dan kepala juga, hanya mata saja yang terbuka.
Akhirnya setelah ketemu SOP 100+ Salmon Ovary Peptide dan dihabiskan sebanyak 2 kotak, akhirnya sudah pulang kerumah dan biasa berjalan normal. Tinggal tangan kiri saja yang masih sulit di kontrol, sekarang kondisi kakakku, sudah mulai pulih dan dengan cepat, Alhambulilah, kata beliau.
Jangan berhenti terlalu cepat, karena kondisi tubuh kita butuh waktu untuk terus bekerja untuk meregenerasi sel yang rusak, agar nanti semakin membaik. Kenali sejak dini gejala stroke ringan dan cara penyembuhannya agar terkontrol.